Semua memang harusnya berjalan di jalan ini, akan tetapi jalan ini yang harusnya terus maju kini mulai melengkung dengan tujuan apapun itu. Langit siang memang akan terus berwarna biru dihiasi oleh awan-awan yang tak tentu mereka mau kemana. sedikit demi sedikit awan tersebut akan berpindah dan disaat berpindah itulah mereka mungkin saja akan bercerai berai ataupun membentuk suatu kesatuan yang utuh.
Menilai apa yang telah terjadi saat ini memang amanah yang biasanya kita emban dalam jama'ah ini bukanlah kehendak kita sendiri melainkan amanah yang kemudian datang tiba-tiba dan mau tidak mau harus kita pikul dalam sebuah kesatuan bersama jama'ah. Sisi lainnya dalam diri kita memang menginginkan suatu amanah yang akan tetapi menjadi persoalan jika kita belum siap menghadapinya. Kita yang berada di dalam jama'ah ini memang tidak akan ada yang siap untuk mengemban suatu amanah akan tetapi baiknya pula ketika amanah itu datang seperti tamu yang datang kerumah ada baiknya pula kita sambut dengan ramah walaupun tamu tersebut tidak kita kehendaki dan begitupun dengan amanah seberat apapun amanah mau tidak mau harus kita sambut dengan ikhlas.
Komitmen terhadap amanah barangkali memang menjadi suatu persoalan dimana komitmen tersebut degeser oleh kepentingan-kepentingan yang barangkali bukan menjadi suatu konsep utama dalam jama'ah tersebut. akan tetapi kepentingan-kepentingan tersebut merupakan suatu cara tersendiri dalam usaha memperjuangkan jalan yang telah dibuat, dimana cara yang harusnya hanya menjadi cara kian kemari lebih condong di jadikan jalan eksistensi semata atau hanya menjadi angin yang lewat. Jalan yang memang sudah seharusnya kita lalui setelah kita benar-benar berkomitmen dengan amanah tersebut.
Bukan tidak baik pula jika amanah tersebut untuk mencari kepentingan tapi yang lebih baik pulalah kepentingan tersebut untuk jama'ah yang benar-benar berkomitmen dengan jalan ini. Sekali lagi komitmen yang memang benar-benar diperlukan dalam amanah mengesampingkan egoisme individual saja. mungkin dibawah ini merupakan suatu keinginan kita yang benar-benar berkomitmen dalam jalan ini.
Ya Allah,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu,
telah berjumpa dalam taat padaMu,
telah bersatu dalam dakwah padaMu,
telah berpadu dalam membela syari’atMu.
Kukuhkanlah, ya Allah, ikatannya.
Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan nur cahayaMu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepadaMu dan
keindahan bertawakkal kepadaMu.
Nyalakanlah hati kami dengan berma’rifat padaMu.
Matikanlah kami dalam syahid di jalanMu.
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah. Amin. Sampaikanlah kesejahteraan, ya Allah, pada junjungan kami, Muhammad, keluarga dan sahabat-sahabatnya dan limpahkanlah kepada mereka keselamatan.
Tentang Penulis
Riski Ferli
Seorang
khalifah di muka bumi yang sedang berkelana. Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Sriwijaya dan sedang sibuk di kuliah dan Organisasi BO Ramah
FH Unsri. "Fastabiqul Khairat". Kutipan Favorit "Kekuatan pertama sesungguhnya adalah iman, buah dari iman adalah
kesatuan, dan produk dari kesatuan adalah kemenangan yang gilang
gemilang.'' ( Hasan Al Banna )
Facebook
Twitter
G+